๐๐๐KISAH INSPIRATIF Kecerdasan Imam Asy-Syafi'i๐๐๐
#namiraschool
#namiraelementaryschool
#namiraschoolfoundation
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
Kecerdasan Imam Asy-Syafiโi
Di bawah ini adalah beberapa riwayat yang menunjukkan kecerdasan Imam Asy-Syafiโi rahimahullah yang sangat di sanjung oleh para ulama yang lainnya.
Dari Ubaid bin Muhammad bin Khalaf Al-Bazzar, dia berkata, โKetika Abu Tsaur ditanya tentang siapa yang lebih pandai antara Imam Asy-Syafiโi dan Muhammad bin Al-Hasan, maka ia menjawab bahwa Imam Asy-Syafiโi lebih pandai dari pada Muhammad, Abu Yusuf, Abu Hanifah, Hammad, Ibrahim, Al-Qamah dan Al-Aswad.
Ahmad bin Yahya memberitahukan bahwa Al-Humaidi berkata, โAku telah mendengar dari Sayyid Al-Fuqahaโ, yaitu Muhammad bin Idris Asy-Syafiโi.โ
Sedang Ar-Rabiโ berkata, โAku pernah mendengar Al-Humaidi dari Muslim bin Khalid, ia berkata kepada Imam Asy-Syafiโi, โWahai Abu Abdillah, berfatwalah. Aku bersumpah demi Allah, sesungguhnya kamu sekarang sudah berhak mengeluarkan fatwa.โ Padahal Imam Asy-Syafiโi pada saat itu baru berusia lima belas tahun.โ
Dari Harmalah bin Yahya, ia berkata, โAku telah mendengar Imam Asy-Syafiโi ditanya tentang seorang suami yang berkata kepada isterinya yang pada saat itu dimulutnya terdapat sebiji kurma, โJika kamu makan korma itu, maka kamu aku talak (cerai), dan apabila kamu memuntahkannya, maka kamu juga aku talak (cerai),โ maka Imam Syafiโi menjawab, โMakan separuh dan muntahkanlah separuhnya.โโ
Al-Muzni berkata, โKetika Imam Asy-Syafiโi ditanya tentang burung unta yang menelan mutiara milik orang lain, maka dia menjawab, โAku tidak menyuruhnya untuk menelannya. Kalau pemilik mutiara ingin mengambil mutiara itu, maka sembelih dan keluarkan mutiara itu dari perutnya, lalu dia harus menebus burung unta tersebut dengan harga antara burung itu hidup dan sudah disembelih.โโ
Maโmar bin Syuโaib berkata, โAku mendengar Amirul Mukminin Al-Makmun bertanya kepada Muhammad bin Idris Asy-Syafiโi, ia berkata, โWahai Muhammad, apa illat-nya Allah menciptakan lalat?โโ
Mendengar pertanyaan itu, Imam Asy-Syafiโi terdiam sesaat, lalu dia menjawab, โWahai Amirul Mukminin, lalat itu diciptakan untuk menghinakan para raja.โ
Dengan seketika, Al-Makmun tertawa terbahak-bahak. Lalu ia berkata, โWahai Muhammad, aku telah melihat lalat jatuh ketika ada di pipiku.โ Sehingga Imam Asy-Syafiโi membalasnya dengan berkata, โBenar tuanku. Sebenarnya ketika tuanku menanyakan hal tersebut kepadaku, aku tidak mempunyai jawabannya. Ketika aku melihat lalat itu jatuh tanpa ada suatu sebab dari pipi tuanku tersebut, maka aku baru menemukan jawabannya.โโ
Kemudian Al-Makmun berkata, โWahai Muhammad, segalanya adalah kekuasaan Allah.โโ
Dengan seketika, Al-Makmun tertawa terbahak-bahak. Lalu ia berkata, โWahai Muhammad, aku telah melihat lalat jatuh ketika ada di pipiku.โ Sehingga Imam Asy-Syafiโi membalasnya dengan berkata, โBenar tuanku. Sebenarnya ketika tuanku menanyakan hal tersebut kepadaku, aku tidak mempunyai jawabannya. Ketika aku melihat lalat itu jatuh tanpa ada suatu sebab dari pipi tuanku tersebut, maka aku baru menemukan jawabannya.โโ
Kemudian Al-Makmun berkata, โWahai Muhammad, segalanya adalah kekuasaan Allah.โโ
Ibrahim bin Abi Thalib Al-Hafidz berkata, โAku bertanya kepada Abu Qudamah As-Sarkhasi tentang Imam Asy-Syafiโi, Imam Ahmad, Abu Ubaid dan Ibnu Rahawaih, maka dia menjawab, โImam Asy-Syafiโi adalah orang yang paling cerdas di antara mereka semua.โโ
Ar-Rabiโ berkata, โPada suatu hari ketika aku sedang bersama Imam Asy-Syafiโi, seseorang datang dan bertanya, โWahai guru, apa pendapatmu tentang orang yang sedang bersumpah, โApabila dalam sakuku terdapat โbanyak uang dirhamโ lebih dari tiga dirham, maka budakku merdeka. โSedangkan dalam saku orang yang bersumpah tesebut hanya terdapat uang sebanyak empat dirham saja. Apakah orang itu harus memerdekakan budaknya?โ maka dia menjawab, โIa tidak wajib memerdekakan budaknya.โโ
Ketika penanya minta penjelasan lebih lanjut, maka Imam Asy-Syafiโi berkata, โOrang tersebut telah mengecualikan sumpahnya dengan โbanyak dirhamโ, sedangkan empat dirham itu mempunyai kelebihan satu dari tiga dirham yang disumpahkan. Satu dirham bukanlah โbanyak dirhamโ sebagaimana yang dimaksudkan dalam sumpahnya.โ
Mendengar penjelasan ini, maka penanya kemudian berkata, โAku beriman kepada Zat yang telah memberikan ilmu melalui lisanmu.โโ
Sumber: Dinukil dari kitab Min Aโlamis Salaf karya, Syaikh Ahmad Farid, edisi indonesia: 60 Bigrafi Ulama Salaf cet. Pustaka Azzam, hal. 371-372.
Artikel www.KisahMuslim.com
Artikel www.KisahMuslim.com
Read more https://kisahmuslim.com/437-kecerdasan-imam-asy-syafii.html
#namiraschool
#namiraelementaryschool
#namiraschoolfoundation
Komentar
Posting Komentar