PARENTING AT NAMIRA ELEMENTARY SCHOOL



Friday, July 29, 2016


Mengetahui Kegawatan pada Anak

Acara parenting di Namira school pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 nenghadirkan nara sumber ibu dr. Ayu Komang MSc, SpA dokter spesialis Anak.
dengan materi mengetahui kegawatan anak secara medis. Ada tiga tanda kegawatan anak, yaitu demam tinggi, diare yang mengakibatkan disentri dan infeksi paru~paru.

Ibu dr. Ayu Komang memberi materi mengetahui kegawatan pada anak



Mengapa anak demam? Demam tinggi bisa dari infeksi. Apabila tubuh kemasukan bakteri, maka perlu cek darah agar bisa diketahui keadaan sel darah putih. Umpama, tentara, maka sel darah putih perlu ditingkatkan supaya menjadi tentara yang bisa menyerang dan melawan penyakit.

Gejala demam, dengan ciri panas tinggi dan menggigil. Kemudian bisa dilihat demam karena masuknya kuman. Untuk itu. Orang tua perlu tahu berapa suhu normal? Suhu panas 36° dan 37° masih normal.  Jika suhu diatas 38 ° termasuk demam yang perlu waspada. Resiko terjadinya kejang, atau step jika panas mencapai 40° sampai 41°. Usia 6 bulan sampai 5 tahun perlu hati~hati dan segera berobat ke dokter.
Jika menemui kondisi anak demam tinggi, orang tua perlu memberi pertolongan pada anak.
Apa yang harus dilakukan oleh orang tua? Pertama, memberikan obat paracetamol untuk mengurangi demam. Kompres dengan air hangat, berikan lebih banyak cairan. Paracetamol, ukuran mengikuti berat badan. Pada obat yang drop, patokannya nenggunakan 0,5ml untuk anak dengan berat badan 5 kg. Klunya dengan mengikuti berat badan anak dalam memberikan obat.

Apabila anak demam tinggi dan mengalami step atau kejang perlu diperhatikan orang tua. Demam harus dibedakan. Ada demam yang berakibat step atau kejang dan ada step atau kejang dengan demam step otak. Deman step otak biadanya sudah infeksi otak.

Bagaimana cara mengatasi step atau kejang? Dengan mengatasi penyebabnya. Biasa terjadi pada suhu 38°. Kalau kejang demam berulang meningkatkan resiko epilepsi. Kejang cirinya tidak sadar. Sementara menggigil itu mengigau masih dalam kesadaran.


Waspadai infeksi otak meningitis, demam tinggi, penurunan kesadaran sampai koma, kejang seluruh tubuh atau fokal, kaku kuduk, kaku pada lengan dan tungkai, muntah nyemprot. Apa yang perlu dilakukan di rumah jika terjadi kejang pada anak? Pakaian di longgarkan, tidak boleh ada makanan dan minuman di jalan nafas. Berikan obat penurun panas. Selanjutnya menghubungi dokter untuk pengobatan yang menyeluruh.

Kegawatan kedua yang terjadi pada anak adalah diare yang menimbulkan disentri. Gejala diare bisa dilihat apabila anak diare melebihi 3 kali sehari. Diarenya biasa berbentuk cairan. Maka perlu waspada orang tua. Terlebih pada anak balita usia 6 bulan sampai 5 tahun. Waspadai takut anak mengalami dehidrasi.
Diare dan disentri disertai dengan lendir dan berdarah dan nyeri perut.
Berulang sampai 3 kali. Terkadang sehari sampai 15 kali atau pernah 30 kali. Hal tersebut, bisa disebabkan oleh virus, kuman dan bakteri.
Penyebab virus perlu diobati virusnya.
Diare juga bisa disebabkan karena kondisi psikologis anak. Anak takut dan menyebabkan perut sakit dan diare. Anak diare biasanya rewel.

Tanda anak kekurangan cairan adalah mata cekung. Mata cekung nampak pada anak  kurang dehidrasi. Atau ketika perut dicubit, lambat kembalinya. Kalau anak dikasih minum seperti sangat kehausan berarti dehidrasi sedang. Jika anak tidak mau minum dan terlihat lemas, maka sudah dehidrasi berat. Apa yang mesti dilakukan orang tua? Berikan oralit setiap kali diare. Untuk ukuran oralit menyesuaikan dengan usia.

Kegawatan pada anak yang ketiga. Infeksi paru~paru.
Pneumonia atau nafas sesak bisa disebabkan bakteri, jamur. Biasanya ada orang lain yang pilek kemudian menularkan pada anak. Infeksi paru~paru perlu segera diobati ke dokter.

Dengan mengetahui kegawatan pada anak, orang tua perlu perhatian dan mencegah agar jangan sampai anak sakit. Doa orang tua agar anak sehat perlu ikhtiar dengan usaha. Menjaga makanan yang sehat, halal, menjaga kebersihan dan lingkungan serta pergaulan anak jadi perhatian orang tua dan guru.


Wallahu a`lam bis sawab
credit : http://najlah.blogspot.co.id/2016/07/mengetahui-kegawatan-pada-anak.html

Komentar