MELEJITKAN POTENSI ANAK MELALUI PENDIDIKAN USIA DINI

Kesuksesan anak merupakan  dambaan dan harapan setiap orangtua. Tidak ada orangtua yang berharap anaknya tumbuh menjadi anak yang memiliki prestasi rendah, bermasalah, dan berkepribadian buruk. Saya yakin Anda sebagai orangtua pasti akan berharap memiliki anak yang hebat, sukses dan memiliki prestasi yang tinggi. Sekarang yang perlu kita fikirkan adalah langkah apa yang harus kita lakukan sebagai orangtua untuk mewujudkan keinginan tersebut? Para ahli perkembangan menyatakan bahwa kesuksesan anak sangat ditentukan oleh pemberian stimulus dimasa kecil. Masa itu sering kita sebut sebagai masa “golden age”, yakni masa anak mulai dari usia 0-5 tahun. Dimana pada masa ini usia anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, terutama perkembangan otaknya. Oleh karena itu, menjadi penting untuk memberikan stimulasi otak anak sejak dini.

       Banyak penelitian diantaranya penelitian di bidang neurologi yang menyebutkan bahwa pada tahun-tahun pertama yakni sekitar usia 0-5 tahun, dimana otak bayi berkembang pesat dan menghasilkan neutron yang jumlahnya melebihi kebutuhan. Manurut hasil penelitian sambungan tersebut harus diperkuat dengan berbagai rangsangan yang diberikan kepada anak. Jika tidak, sambungan itu akan mengalami atrohy (menyusut dan musnah). Banyaknya sambungan inilah yang mempengaruhi kecerdasan anak. Pemberian rangsangan yang seimbang dan tepat akan mampu melipatgandakan kemampuan otak anak sebanyak 5 – 10 kali lipat. Pada masa ini pula banyak pendapat yang menyatakan bahwa masa yang paling peka terhadap pengaruh lingkungan luar.
              John Locke menyatakan bahwa anak diibaratkan seperti kertas kosong, dimana kertas akan berwarna sesuai dengan siapa yang akan memberikan coretan di atas kertas tersebut. Pada usia ini juga disebut sebagai masa strategis dan kritis, karena pada masa ini anak memperoleh stimulasi dan pembelajaran yang memungkinkan anak dikondisikan untuk memperoleh keberhasilan dalam kehidupannya. Dikatakan masa kritis karena jika terjadi salah dalam pola asuhnya, maka anak tidak memperoleh stimulasi dan perlakuan yang tepat sehingga perkembangan anak pada masa selanjutnya akan mengalami hambatan. Dengan demikian jelas bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting baik bagi orang tua maupun anak itu sendiri.
      Pada prinsipnya pemberian rangsangan kepada anak sejak dini bisa dilakukan melalui pelayanan pendidikan anak usia dini. Sementara model atau prisip dari pendidikan anak usia dini itu sendiri tidak akan meyimpang dari tugas perkembangan anak. Diantaranya adalah tidak akan mengabaikan prinsip bermain, karena di usia 5 tahun pertama anak, masih tidak terlepas dengan dunia permainan.
         Di Indonesia ini sendiri pendidikan anak usia dini dibagi menjadi beberapa macam, yakni pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah bisa berbentuk pendidikan TK (taman kanak-kanak), pendidikan nonformal bisa berupa tempat penitipan anak, kelompok bermain, play group dan pendidikan informal bisa berupa pendidikan yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya. Semua bentuk pendidikan tersebut bertujuan untuk memberikan stimulasi sejak dini terhadap anak, agar anak merasa siap untuk mengikuti sekolah ke jenjang selanjutnya, yakni sekolah dasar (SD).
          Dengan demikian memberikan stimulasi pada anak sejak usia dini menjadi sangat penting jika kita menginginkan anak yang membanggakan dan meraih prestasi yang gemilang. Keberhasilan anak sangat ditentukan oleh pemberian stimulasi yang tepat sejak usia dini.

 

 

Komentar