- Buatlah sebuah perpustakaan Islam di dalam rumah yang berisikan buku-buku dan kisah-kisah yang Islami.
- Memberikah perhatian mengenai kondisi rumah tangga dengan cermat dan berusaha mengenal teman-teman anak Anda.
- Hendaknya
Anda selalu membiasakan adanya musyawarah keluarga bersama anak-anak
menyangkut persoalan yang berkaitan dengan anak. Anda boleh menyerahkan
keuangan rumah kepada anak-anak Anda agar mereka melatih diri mengenai
cara mengatur keuangan rumah tangga, sehingga akan membantu mereka
setelah berumah tangga kelak. Sikap seperti itu terkadang dapat membuat
anak berusaha untuk tidak mementingkan permintaan-permintaannya dan
lebih memilih untuk mendahulukan kepentingan (kebutuhan) saudara
laki-laki atau saudara perempuannya, atau bahkan sikapnya itu
dilakukannya agar kehidupan keluarga tampak lebih baik.
- Tanyakanlah
kepada anak-anak Anda tentang keadaan sekolah dan para guru mereka.
Jika terdapat cara berpikir mereka yang tidak sesuai dengan
prinsip-prinsip ajaran Islam maka berusahalah untuk memberikan
pemahaman yang benar kepada mereka.
- Jika salah seorang anak Anda meminta uang untuk memberi buku
atau pakaian, maka Anda harus menanyakan kepadanya tentang sejauh mana
kebutuhannya itu. Peringatkanlah mereka untuk menghindari sikap taklid
buta, bid’ah, dan perbuatan-perbuatan munkar.
- Biasakanlah
anak-anak Anda untuk pergi ke pasar, dan ajarilah mereka cara memilih
barang dan cara melakukan tawar menawar harga dengan para penjual.
Kemudian, beritahukan pula kecurangan yang terkadang dilakukan oleh
para pedagang menyangkut barang dagangan mereka atau menyangkut harga
barang tersebut.
- Belikanlah celengan untuk anak Anda yang masih
kecil agar dia terbiasa menabung. Jika tidak dibiasakan sejak dini maka
dia akan menemukan kesulitan nantinya untuk membiasakan dirinya dalam
menabung ketika besar nanti.
- Hendaknya Anda memberikan
pengawasan kepada Anak Anda secara lembut, tidak dengan
menakut-nakutinya. Jangan membuat anak-anak Anda kehilangan rasa
percaya diri mereka. Berhati-hatilah dari sikap yang dapat mempersempit
ruang nafas (gerak) anak dan bersikap terlalu mendetail dalam segala
urusan anak, sehingga dapat berakibat negatif. Rumah tangga bukanlah
sebuah perusahaan, dan seorang ayah juga bukan sosok malaikat yang
diberikan tugas untuk mencatat segala keburukan anak. Selain itu,
hendaknya Anda juga berhati-hati terhadap sikap menyepelekan pengawasan
anak-anak dan sikap tidak memberikan pengawasan terhadap mereka.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada setiap
pemimpin tentang apa yang dipimpinnya, apakah dia menjaga ataukah
menyia-nyiakannya. Sampai-sampai seorang laki-laki pun akan ditanyakan
tentang (kepemimpinannya) atas keluarganya.”
- Berikanlah ciuman
kepada anak-anak Anda. Sikap seperti itu tidak membuat wibawa Anda
menjadi hilang. Rasulullah sendiri mencium Hasan bin Ali. Suatu ketika
Al Aqra’ bin Habis At-Tamimi duduk-duduk bersama Rasulullah. Dia (Al
Aqra’) bertanya: “Apakah kalian mencium anak-anak kalian? Aku memiliki
sepuluh orang anak, akan tetapi aku tidak pernah mencium satu pun dari
mereka.” Rasulullah memandang Al Aqra’ dan bersabda: “Siapa saja yang
tidak menyayangi (orang lain) maka dia tidak akan disayangi.”
- Hendaknya
Anda selalu berusaha menghalangi (melawan) segala bentuk perilaku yang
tercela yang dilakukan oleh anggota keluarga Anda. Ada sebuah hadits
yang menyatakan: “Jika Rasulullah mendapatkan ada salah seorang dari
anggota keluarga beliau yang berdusta maka beliau akan terus melawan
sikap tersebut hingga dia (orang itu) bertaubat.” (HR. Ahmad)
- Bermainlah
bersama anak-anak Anda. Sebagian sahabat berkata: “Kami pergi bersama
Rasulullah. Beliau mengundang kami untuk makan. Saat itu Husain
terlihat sedang bermain di jalanan. Rasulullah lantas bergegas berdiri
di hadapan orang-orang (kami) dan membentangkan kedua tangan beliau.
Anak itu (Hasan) kemudian berlari ke sana dan kemari. Beliau membuat
Hasan tertawa-tawa hingga akhirnya beliau meraih tangan Husain. Belialu
lalu meletakkan salah satu tangan beliau pada bagian dagu Husain,
sedangkan tangan beliau yang lain pada bagian tengkuk kepalanya.”
- Hendaknya
Anda mencari solusi pengganti yang Islami dari hal-hal yang biasa
dilakukan oleh anak yang dilarang oleh syariat Islam. Tidak cukup hanya
dengan mengatakan bahwa sesuatu itu haram atau merusak. Mintalah
pertolongan kepada Allah. Kemudian berikanlah buku-buku Islami, majalah,
cerita-cerita, kaset tape dan vcd, permainan-permainan menghibur yang
Islami, dan olahraga yang bermanfaat bagi anak.
- Sangat
memungkinkan untuk membuat adanya kerjasama di antara keluarga-keluarga
muslim yang terdapat dalam satu kawasan untuk saling bertukar ilmu dan
pengetahuan yang Islami. Demikian pula, berusaha mendirikan pusat
kebudayaan Islam yang memberikan pelayanan untuk orang lain dengan biaya
yang sangat murah demi kepentingan anak-anak Anda. Hendaknya Anda ikut
serta secara aktif dalam kesempatan-kesempatan kegiatan sosial dan
kegiatan Islam. Juga, hendaknya Anda saling bertukar hadiah berupa
sesuatu yang memiliki tujuan yang positif bersama kerabat, tetangga, dan
para sahabat. Selain itu, berusahalah untuk memperbaiki hubungan yang
sebelumnya sempat terganggu, dan ajarkanlah anak-anak Anda sikap
seperti itu.
- Hendaknya Anda dan isteri (suami) Anda menjadi
suri tauladan bagi anak-anak Anda. Tidak diperbolehkan bagi Anda untuk
berdusta, dan hendaknya Anda meminta anak-anak Anda untuk tidak
berdusta.
(Dikutip dari buku “
Kaifa Tus’id Zaujatak” karya Yasir Abdurrahman)
Komentar
Posting Komentar